Tentu masih asing ya dengar kata suweg ini. Ada juga yang menyebutkan suweg ini porang. Tanaman ini termasuk umbi-umbian yang masuk dalam Amorphophallus dan masih bersaudara dengan bunga bangkai raksasa. Suweg juga merupakan tanaman asli di Asia Tenggara.
Tentang Suweg yang Bisa Jadi Pengganti Nasi
Uniknya, umbi ini bisa dijadikan sebagai pengganti nasi. Cara pengolahannya juga mudah. Tanaman ini selalu tumbuh di bawah naungan dan saat musim kemarau batang dan bunga tak tampak di atas permukaan, sehingga jika ingin mengambilnya harus mencangkul terlebih dahulu.
Jadi setelah diambil dari tanah, dicuci bersih terlebih dahulu. Kemudian dibelah dan dikukus. Agar terasa enak bisa ditambah sedikit garam. Kenikmatan Suweg ini sama dengan kalau kita makan nasi.
Manfaat Suweg
Suweg ternyata punya banyak manfaatnya seperti
- Mampu menghasilkan karbohidrat. Umbinya mencapai 5 kg dengan cita rasa netral. Akibatnya bisa dikombinasikan dengan jenis makanan apapun. Selain itu juga bisa digunakan sebagai bahan membuat kue tradisonal.
- Suweg dapat dibuat menjadi tepung. Tepung suweg bsia dibuat menjadi mie, roti, lem. Dengan dibuat menjadi tepung bisa sebagai pangan funsional yang bisa menekan kadar glua darah sekaligus kadar kolesterol
- Suweg dengan serat yang tinggi bisa menjadi bahan ketahanan pangan.
Dan dalam suweg terkandung aneka bahan yang bermanfaat, terdiri dari 69gr kalori, protein 1,0 gr, lemak 0,1 gr, karbohidrat 15,7 gr, kalsium 62 mg, fosfor 41 mg, besi 4,2 mg, vitamin B1 0,07 mg, air 82 gr.
Bagian yang dapat Dimakan 86 %.
Ciri-Ciri Tanaman Suweg
Tanaman suweg ini memiliki ciri-ciri tangkai dengan panjang 60-150 cm dengan warna belang-belang putih hijau, dan berbintil. Bunga akan muncul setelah daun hilang dari permukaan tanah. Dan bunganya terdiri dari tangkai, seludang dan tongkol.
Baca juga: Samosa Kuliner India yang Terkenal Lezat, Yuk Kita Coba
Tangkainya bisa tumbuh setinggi 50-120 cm dengan warna hijau. Tongkol tanaman ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian bawah bunga betina, bagian tengah bunga jantan, dan bagian atas adalah bunga mandul. Bagian ini mengeluarkan bau yang tak enak.
Suweg sendiri memiliki dua varietas. Varietas yang biasa dibudidayakan dan varietas yang hidup di alam liar.
Cara Menanam Suweg
Untuk menanam cukup mudah karena suweg umbi-umbian yang cukup bisa beradaptasi yang baik. Jadi mau ditanam dimanapun masih bisa tumbuh dengan baik. Untuk bibit ada dua cara yaitu pertama dengan umbi.
Jadi umbi yang mau panen dipilih yang kualitasnya baik untuk menjadi bibit. Kemudian diletakan di tempat lembab sampai terbentuk tunas baru. Setelah tunas mencapai ukuran 5 cm , baru bisa ditanam.
Kedua, dengan biji. Ini sangat sulit. Suweg ini akan berbunga setiap 2-4 tahun sekali. Dan akan terbentuk biji dalam satu tanaman sebanyak 200 biji. Biji-biji ini disemai di tempat yang lembab. Nah kalau sudah tinggi sekitar 10-15 cm bisa dipindahkan ke tempat yang akan ditanam suweg ini.
Perawatan tanaman unuk suweg yaitu dengan pemupukan. Pupuk yang digunakan bisa NPK. Kemudian menyiangi gulma yang tumbuh di sekitarnya serta pengairan tak perlu disiram apabila sudah terkena air hujan. Di masa kemarau dimana air keringpun tak perlu disiram karean fase ini hal yang memang diperlukan oleh tanaman ini.
Baca juga: Dangke, Yoghurt Lokal Asal Sulawesi
Panen dilakukan menjelang musim kemarau karena suweg termasuk umbi-umbian agar mudah mengambilnya. Panennya bisa dilakukan dalam waktu1,2 atau 3 tahun.
Semakin lama umbinya semakin besar. Dan waktu yang baik adalah 3 tahun, rasa umbinya lebih renyah teksturnya dan ukurannya juga pas. Umbi dibersihkan dari tanah agar bersih dan memisahkan sesuai dengan kualitasnya. Dan bila belum terjual bisa disimpan tapi jangan terlalu lama karena bisa tumbuh tunas baru.
Begitulah umbi-umbian ini bisa sebagai pengganti nasi. Bisa diusahakan untuk diproduksi masal untuk dibuat tepungnya sehingga bisa menjadi pengganti tepung terigu yang kita masih banyak impor dari luar. Dengan keragaman umbi-umbian ini bisa digunakan sebagai tepung yang bisa dimanfaatkan untuk banyak hal
Sumber gambar : https://www.indozone.id
- Mengenal Boba yang Sedang Tren - January 15, 2021
- Melihat Adenium yang Tetap Cantik Walau Ditinggalkan - January 2, 2021
- Eforbia: Tanaman Hias yang Terlupakan, Kok Bisa? - November 17, 2020